Stunting menurut World Health Organization (WHO) adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Bidan sebagai garda terdepan yang sangat dekat dengan ibu dan anak memiliki peran penting dalam penanganan kasus ini. Sebagai upaya sosialisasi pencegahan terhadap Stunting terutama dalam masa kehamilan, Himpunan Mahasiswa Bidan (HIMABi) Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat adakan Kuliah Pakar bersama dr. Erman Ramli, Sp.OG(K) yang bertemakan “Upaya Pencegahan Stunting Selama Masa Kehamilan” bertempat di Convention Hall Prof. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag, Kampus III UM Sumatera Barat, Rabu (7/9).
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor III Moch. Abdi, S.E., MM., Dekan Fakultas Kesehatan Yuliza Anggraini, S.ST., M.Keb., Dosen Program Studi D-III Kebidanan, Tenaga Kependidikan Fakultas Kesehatan, mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan, perwakilan BEM Fakultas Kesehatan, dan Ibu Novia Wahyu Diana, S.GZ dari Puskesmas IV Koto, Kanagarian Balingka, Kabupaten Agam.
Dekan Fakultas Kesehatan, Yuliza Anggraini, S.ST., M.Keb., dalam sambutannya mengucapkan terimakasih pada dr. Erman Ramli, Sp. OG (K) yang selalu siap sedia dan setia berbagi ilmu bersama UM Sumatera Barat, khususnya Fakultas Kesehatan. Tidak hanya pada kuliah umum, bahkan jauh sebelum ini dr. Erman Ramli selalu memberi saran, masukan, dan buah fikirannya demi kemajuan Fakultas Kesehatan UM Sumatera Barat.
Selanjutnya kami berikan apresiasi tinggi pada HIMA Kebidanan yang telah membuat acara hebat seperti ini, kami akan selalu mendukung setiap kegiatan positif dari mahasiswa. Semoga dalam kegiatan ini kita dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber, tutur beliau.
Sementara itu Wakil Rektor III UM Sumatera Barat, Moch. Abdi, SE., MM., mengatakan bahwa ada satu hal yang harus menjadi perhatian di balik semua kebijakan pemerintah yang perlu penyikapan dari kita masyarakat seperti upaya penanggulangan Stunting di Indonesia.
Fakultas Kesehatan seringkali menggelar kegiatan dengan tema menarik yang menjadi perhatian semua orang. Tentu ini menjadi hal penting karena mahasiswa dan masyarakat perlu memiliki pengetahuan dalam hal ini.
Apalagi mahasiswa Fakultas Kesehatan ada banyak hal yang perlu diketahui selain ilmu dasar, teori, dan praktek, perlu ditambahkan dengan ilmu yang didapat langsung dari pakar keilmuan mengenai konteks pencegahan Stunting di tengah-tengah masyarakat. Selain menambah wawasan dan mempertajam keilmuan kegiatan semacam ini makin memperluas ilmu kita serta memudahkan dalam mengembangkan karir, ungkap beliau.
Diawal materinya dr. Erman Ramli, Sp.OG(K) menyampaikan bahwa stunting merupakan kasus yang sedang tren di Indonesia, hal ini disebabkan angka Stunting di negara ini mencapai 30%. Angka tersebut jauh berada di bawah ketetapan organisasi kesehatan dunia (WHO) yang merekomendasikan kurang dari 20%. Persentase stunting yang cukup tinggi tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, hingga upaya pencegahannya dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia.
Stunting tidak hanya menyebabkan tubuh jadi lebih pendek, tapi Stunting juga menghambat pertumbuhan otak yang membuat otak jadi lebih kecil. Kita semua memiliki peran penting dalam pencegahan stunting, yang pada dasarnya disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang hingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, ucap dr. Erman Ramli.
Beliau menambahkan, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menyampaikan hal yang jadi penyebab stunting adalah gizi buruk, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial. Jika ketiga hal tersebut terjadi secara terus-menerus pada 1.000 hari pertama sejak kelahiran bayi, akan jadi penyebab utama terjadinya stunting pada anak. Selain itu Stunting juga disebabkan oleh faktor infeksi saat kehamilan, stimulasi yang tidak tepat, hingga perkembangan harian anak yang tidak diketahui secara pasti, ungkapnya.